Archives for 12.08

menuju matahari pertama

On: 30.12.08

suasana sama, kemacetan sama dalam otakku.
jalan-jalan dipenuhin muda-mudi yang berpikir ini tahun terakhir buat mereka,
hidup hanya sekali, katanya.
sementara dikolong jembatan para gelandangan terganggu tidurnya.
gelandangan tanpa resolusi-resolusi utopis,
gelandangan yang harapannya besok bisa makan dan tidak diganggu petugas ketertiban,
sedangkan diatas tempat tinggal mereka nanti malam akan macet.
gempita terompet berbalut kertas akan segera membahana.
meniupkan nafas-nafas aroma soda, alkohol jika mungkin.

tak jauh dari situ pompa bensin akan penuh sesak oleh mesin-mesin pembakar minyak,
malam nanti seakan satu liter bensin adalah satu bungkus hura-hura limited edition,
sementara diujung lain negeri ini berapa puluh orang antre untuk satu liter minyak tanah,
minyak tanah untuk sekedar menanak nasi, minyak tanah seakan nyawa bagi mereka.
sedangkan disini nanti malam minyak atau bensin atau apalah namanya dihamburkan demi menyongsong pergantian jam 11.59 ke jam 12.00
bahkan sekedar merayakan kalender baru, yang tiap bulan pun mereka lakukan.

disudut lain kota ini, nanti malam klub-klub bakal padat oleh muda-mudi anak jaman.
berpesta pora dengan cocktail di tangan atau botol beer di genggam,
diiringi dentum low bass yang sekenanya membius mereka melupakan ayah ibu mereka,
bahkan mungkin tuhan..
sementara tak jauh dari situ, masjid, gereja, vihara, pura, sepi.
kotak amal kosong melompong, panti asuhan lengang...

dan akupun berada dikota yang sama nanti malam,
duduk di kamar, menunggu jemputan mimpi,
menuju matahari pertama tahun depan..

cerita hujan

On: 28.12.08

Masih saja aku terjebak di hujan yang sama hari ini, hujan yang seolah enggan reda.
sementara dirimu begitu mudahnya datang dan pergi menghiasi rintik-rintik hujan, sakan-akan kau adalah dewi hujan.
di pinggiran jalan aku berhenti sejenak, kuhentikan langkahku, kuperiksa setiap sudut gang adakah kau disana siap dengan payungmu, adakah dirimu?

dan saat hujan mulai deras aku sadar, dirimu takkan pernah ada untuk saat ini,
berat memang,,namun aku harus terus mengejar bis kota yang mengantarku sampai ke tujuan

dan kudengar langkah-langkah kecil dibelakangku,
aku menoleh dan terkejut.
dirimu basah oleh deras air hujan, tanpa payung atau apapunlah.
aku masih sedikit iba, aku berhenti dan berbalik kearahmu,
dalam diam kutelusuri wajahmu,
kamu dan beberapa ingatanku mulai terhubung dalam sebuah drama ditengah hujan deras hari ini,
dan aku memelukmu erat dalam diam, derai airmatamu seakan terbiaskan air hujan,
dan sekali lagi aku masih belum bisa lepas darimu,
sepenuhnya,

dan dalam hujan aku berkata, maaf untuk kesekian kalinya.
tak ada jawaban,
dan hujan makin deras menenggelamkan suasana sore mendung hari ini,

desember, wajar kalau hujan

On: 10.12.08

11.12.08
2.03 am

desember.
selamat datang akhir tahun. sampai lagi di penghujung tahun. masih dengan sedikit cerita yang sama dengan bulan lalu. tidak bisa ditepis lagi. sebuah akhir tahun yang bakalan sedikit lecet.
tampak didepan sana setumpuk resolusi-resolusi sialan yang tak kunjung dipenuhi.
sedikit terganggu, coba akhir tahun bulan maret atau juli. sebuah harapan sia-sia.
segeralah musim semester ini berakhir.
gagal.
satu kata itu mungkin tepat. setelah satu semester gagal,sekarang gagal lagi.
lanjutkan dan ikuti saja kata hati, pikirku. toh, tidak semua yang gagal harus suram.

desember.
kembali sendirian aku akan melewati pergantian tahun. sedikit mengusik. hingga pada akhirnya harus kembali berpura-pura lagi, semua akan baik-baik saja.
dan tak bisa dipungkiri, hujan desember jahanam akan begitu saja mengguyur orang-orang yang bersandiwara dibalik tawa. begitu saja dia akan melunturkan warna-warni indah senyum palsu.
akhir tahun. semoga hujanmu tak sederas tahun lalu. aku ingin mencoba jas hujan baru buatan tahun lama. toh, sebenarnya jas hujan ini masih bagus, pikirku. tidak ada salahnya dengan jas hujan lebih tua.

desember.
tanjakan nampak terjal. beribu-ribu kalender siap dilengserkan. entah akan ada berapa memori yang akan ditutup rapat-rapat. dan masih ada yang membuka memori dan enggan menyimpan.

desember.
semoga berubah semuanya untuk menjadi lebih baik dan lebih bijak.

berhenti di kota ke tiga

kabut pelan-pelan merapat ke rimbunnya daun dan ranting pohon tepi jalan itu,
udara yang basah masih pekat dan harum oleh wangi batang pinus,
sisik buah pinus berkerisik terinjak ujung sepatuku.
aku dan jalan setapak sejajar berimpitan, menuju kelokan di depan sana.
tepat sehabis kelokan adalah kota ketiga.
tak sabar aku ingin sejenak berdoa disana.

just write it..

On: 8.12.08

"there is a pleasure in the pathless woods;
there is a rapture on the lonely shore;
there is society, where none intrudes;
by the deep sea, and music in its roar:
I love not man the less, but Nature more..."
- Lord Byron

9.12.08
12.18

semua energi terisi kembali setelah sebungkus penuh nasi kutelan.
hari ini dan entah sampai kapan seterusnya akan kujalani makan sehari sekali.
nikmat, itulah yang kurasakan ketika makan dalam kondisi yang sangat kelaparan.
aku membayangkan bagaiman orang yang tiga hari belum makan, tanpa rokok tentunya,
dan mungkin tanpa tempat tinggal.
sejenak kemudian kupikirkan masak-masak, betapa banyak nikmat yang belum kusyukuri.

menjadi susah sebuah pilihan, mungkin susah dalam persepsi kita,
namun bahagia dan damai bagi mereka.
seperti beberapa waktu lalu kutemui bapak tua tukang patri.
umurnya jelas sudah tua, dan aku yakin dia tahu pekerjaannya bisa dibilang sia-sia sekarang ini.
namun disela-sela langkah kaki rentanya, aku melihat kebahagian tertinggal.
terlihat senyumnya mengembang saat mengisap pelan rokok kreteknya.
dan dia nampak begitu ikhlas menunggu hujan reda disaat aku mengeluh kepada hujan.

mungkin dibalik kesusahan, ada beratus-ratus kebahagian menunggu.
entah itu saat kita berhasil melewatinya, atau ketika kita menjalani dengan tulus.
aku ingat betul, di gerbong ekonomi jurusan bandung-kutoarjo.
disitu aku duduk bersam ratusan orang-orang susah.
mereka tetap tersenyum ketika listrik padam, kereta berhenti sebentar-bentar.
bahkan ketika derik roda kereta keras menjerit ketika dipacu terlalu kencang.

beberapa diantara penumpang kereta, nampak tulus menunggu sampai stasiun tujuan.
dan ketika pagi menjelang kelongokkan kepalaku keluar.
dingin dan butiran embun menerpa seketika, hamparan sawah menyambut.
hal yang tidak aku dapatkan dari balik kaca bus eksekutif.

kesusahan bukan sebuah halangan untuk meraih kebahagiaan.
karena menjadi susah adalah sebuah pilihan untuk meraih bentuk kebahagian lain..
yang sulit digambarkan.


arrgghhhh

On: 1.12.08

kosan naik, dolar naik
uang saku turun, gaya hidup turun
iman turun, semangat turun
aktivitas naik, pengeluaran naik
kesehatan turun, prosentase kuliah turun.
naik, turun
arrgghhhhh