berhenti di kota ke tiga

On: 10.12.08

kabut pelan-pelan merapat ke rimbunnya daun dan ranting pohon tepi jalan itu,
udara yang basah masih pekat dan harum oleh wangi batang pinus,
sisik buah pinus berkerisik terinjak ujung sepatuku.
aku dan jalan setapak sejajar berimpitan, menuju kelokan di depan sana.
tepat sehabis kelokan adalah kota ketiga.
tak sabar aku ingin sejenak berdoa disana.

0 komentar on "berhenti di kota ke tiga"

Posting Komentar